Minggu, 10 Oktober 2010

JENIS CERITA REKAAN

a. Novel
Dalam arti luas, novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran luas di sini dapat berarti cerita dengan alur yang kompleks, karakter yang banyak, tema atau permasalahan yang luas ruang lingkupnya, suasana cerita yang beragam, dan latar yang beragam pula. Tetapi ukuran luas di sini tidak mutlak sifatnya. Mungkin yang luas hanya salah satu unsurnya saja.
Karena keluasannya, dalam novel dimungkinkan adanya degresi, suatu hal yang tidak mungkin terjadi pada cerita rekaan yang lain, yakni cerita pendek. Degresi atau disebut juga lanturan adalah masuknya masalah yang tidak begitu integral dalam cerita yang kehadirannya hanya sebagai pelengkap saja, dan ketidakhadirannya tidak akan mengganggu kepaduan cerita.
Di samping novel, di Indonesia juga dikenal istilah roman. Sebenarnya kedua bentuk cerita itu pada hakikatnya sama, baik dilihat dari teknik berceritanya maupun isi yang akan diungkapkan pengarang. Tetapi karena keduanya berasal dari sumber yang berbeda dan masuk ke Indonesia dalam kurun waktu yang berbeda, kemudian dicari-cari perbedaannya.
Berdasarkan isi dan tujuan serta maksud pengarang yang mendominasi novel yang ditulisnya, novel dibedakan menjadi:
1) novel bertendens
2) novel sejarah
3) novel adat
4) novel anak-anak
5) novel politik
6) novel psikologis
7) novel percintaan
Penggolongan lain dilakukan oleh Mochtar Lubis yang membagi novel menjadi 6, yaitu:
1) novel adventure (avontur)
2) novel psikologis
3) novel detektif
4) novel sosial
5) novel politik
6) novel kolektif
Di samping itu, ada pula yang membedakannya menjadi dua jenis novel, yaitu novel serius dan novel populer yang masing-masing memiliki karakteristik sendiri-sendiri.
b. Cerita Pendek
Cerita pendek yang lebih dikenal dengan sebutan cerpen adalah cerita berbentuk prosa yang relatif pendek. Predikat pendek di sini bukan ditentukan oleh banyaknya halaman untuk mewujudkan cerita itu, atau sedikitnya tokoh yang terdapat di dalam cerita itu, melainkan lebih disebabkan oleh ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan lewat bentuk karya itu.
Ruang lingkup yang disuguhkan dalam cerita pendek adalah sebagian kecil dari kehidupan tokoh yang paling menarik perhatian pengarang. Cerita pendek hanya memusatkan perhatian pada tokoh utama dan permasalahannya yang paling menonjol yang menjadi pokok cerita. Oleh karena itu, kepaduan merupakan syarat utama sebuah cerita pendek.
Cerita pendek mempunyai kecenderungan berukuran pendek dan pekat. Dalam kesingkatannya, cerita pendek hanya mempunyai efek tunggal, karakter, alur, dan latar yang terbatas, tidak beragam, dan tidak kompleks. Dengan demikian, dalam cerita pendek tidak mungkin muncul degresi atau lanturan sebagaimana yang biasa terjadi dalam novel. Yang perlu diingat adalah bahwa dalam kesingkatannya, cerita pendek merupakan karya sastra yang lengkap dan selesai sebagai suatu bentuk karya rekaan.
Ada beberapa perbedaan antara cerita pendek dengan novel. Perbedaan itu di antaranya meliputi segi: formalitas bentuk, plot, tema, penokohan, latar, dan kepaduan cerita.

6 komentar:

  1. Ass...bu Fat saya mau tanya apa definisi novel serius dan novel populer?
    Trims...
    By:Isti'atul Maula/3D/PBSID

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum...
    Bu Fat Saya mau tanya?
    Mengapa Sastrawan menggunakan dunia fiksionalitas sebagai latar belakang kenyataan atau masalah yang ingin diajukan kepada pembaca?
    By : Siti Aziroh/3D/PBSID

    BalasHapus
  3. novel populer biasanya bertujuan hanya "menghibur" tanpa memperhatikan "manfaat" dr tendensi yg akan disampaikan oleh si pengarang...
    sdgkn novel serius sarat akan nilai2 atau biasa disebut novel yang tendensius...
    ingat prinsip "dulce et utile": jk tdk seimbang mk akn menentukan kualitas dr karya sastra tsb (b'bentuk apa pun: prosa, puisi, drama)...

    BalasHapus
  4. aziroh:
    krn bidang yg digeluti pengarang mpnyai 3 ciri: rekaan, khayalan, penciptaan...
    pengarang bkn penulis berita...
    penulis berita fakta yg dituangkan hrs bs dibuktikan kebenaran+kefaktualannya... smntra dlm sastra pengarang hny "mereka2, mengkhayal2kan, menciptakan"...
    ingat bhw prinsip dunia nyata dlm karya sastra tdk sm dg dunia nyata dlm realita, jk sama mk dunia sastra tdk akn prnh hadir.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. bu saya mau tanya....
    di dalam novel trdapat suatu degresi atau lanturan, bagaimana cara kita mengerti yang di maksud dengan degresi tersebut???


    Nurdiana Ma'rifatun
    3D/ PBSID

    BalasHapus